Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengakui buruknya penegakan hukum terhadap individu yang menerapkan metode tebang dan bakar yang menyebabkan kebakaran hutan dan lahan. Dia mengatakan pemerintah akan mengambil pendekatan berbeda untuk menghentikan praktik pertanian tradisional. Masyarakat tradisional ini, kami telah mengingatkan mereka. Perusahaan dapat membantu mereka dengan traktor (untuk pembukaan lahan) sehingga mereka tidak perlu membakar hutan, kata Wiranto setelah pertemuan tentang kebakaran lahan dan hutan di sini pada hari Rabu. Menurut Wiranto, sanksi yang dijatuhkan kepada individu yang menyalakan api tidak efektif untuk menghentikan praktik tersebut.
Itu tidak efektif, kita harus mencari cara lain untuk menyelesaikan masalah. Karena mereka mempraktikkan ini selama beberapa generasi. Tetapi kami harus mengubah pola pikir, dan kami membutuhkan bantuan semua pemangku kepentingan untuk mengubah pola pikir mereka, kata Wiranto. Menteri mengungkapkan bahwa 37 perusahaan telah diperingatkan untuk menghentikan praktik tebang dan bakar dalam pembukaan lahan dan proses hukum terhadap lima perusahaan lain masih berlangsung.
Apa Cara Efektif Menyelesaikan Persoalan Impor Garam? Wiranto mengatakan, jumlah hotspot tahun ini lebih tinggi dari tahun-tahun sebelumnya. Persentase terbesar kebakaran hutan disebabkan oleh aktivitas manusia, metode tebang dan bakar dalam pembukaan lahan, katanya. Hadir dalam pertemuan itu adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.
Pertemuan juga membahas upaya untuk membuat hujan buatan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan meninggalkan kebutuhan bisnis yang terlewat dalam memastikan bahwa produksi garam dalam negeri dapat memenuhi permintaan, sehingga membuat impor menjadi berlebihan. Saya di sini untuk memastikan bahwa program mengenai produksi garam telah dimulai. Kami menyadari telah mengimpor 3,7 juta (metrik) ton garam, sementara produksi dalam negeri hanya mencapai 1,1 juta ton. (Kesenjangan) masih terlalu lebar, Jokowi mencatat dalam sebuah pernyataan.
Jokowi berkunjung ke kolam garam di Desa Nunkurus, Kecamatan Kupang Timur, Nusa Tenggara Timur, pada hari Rabu. Nusa Tenggara Timur memiliki potensi produksi garam, dengan luasnya mencapai 21 ribu hektar untuk kolam garam. Di Kupang, setidaknya tujuh ribu hektar lahan dapat dikembangkan sebagai kolam garam. Kolam garam yang dikunjungi presiden mencakup area seluas 10 hektar dari potensi wilayahnya seluas 600 hektar.
$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$$
Tahun depan, kami akan menyelesaikan pengembangan 600 hektar kolam garam yang juga akan melibatkan petani kecil. Para petani ini dapat memiliki bagian mereka, sehingga mereka dapat hidup lebih baik, tambahnya. Selama kunjungan tersebut, presiden berkesempatan untuk membuat perbandingan antara garam yang diproduksi di Desa Nunkurus dan garam dari daerah lain.
Jokowi mencatat bahwa garam yang diproduksi di desa itu memiliki kualitas yang lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. Saya membandingkannya dengan garam dari Madura, Surabaya, dan juga Australia. Kualitas garam di sini lebih baik. Ini dapat digunakan dalam industri, dan dengan pemrosesan lebih lanjut, dapat diubah menjadi garam untuk konsumsi, kata presiden. Dalam kunjungan tersebut, presiden didampingi oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Gubernur NTT Viktor Laiskodat.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjepit larangan bepergian ke luar negeri pada empat orang yang terkait dengan penyelidikan atas dugaan keterlibatan mereka dalam kasus korupsi kartu identitas elektronik (e-ID).
KPK telah menulis kepada otoritas imigrasi untuk tidak mengizinkan keempat orang tersebut bepergian ke luar negeri sehubungan dengan investigasi terhadap dugaan kasus pencangkokan kartu elektronik, kata juru bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Rabu.
Dua dari empat terdakwa adalah Direktur Utama perusahaan cetak negara (PNRI) dan Kepala konsorsium PNRI Isnu Edhi Wijaya dan Kepala tim teknis untuk penerapan teknologi informasi e-ID dari Badan Penilaian dan Penerapan Teknologi ( BPPT) Husni Fahmi.
Keduanya adalah tersangka baru dalam dugaan kasus pencangkokan kartu ID elektronik, dan larangan bepergian ke luar negeri telah dikenakan pada mereka pada 7 Agustus 2019. Dua lainnya adalah Catherine Tannos dan Lina Rawung, masing-masing adalah putri dan istri PT Sandipala Direktur Utama Arthaputra Paulus Tannos. Mereka telah dilarang bepergian ke luar negeri sejak 19 Agustus 2019.
Mereka akan dilarang bepergian ke luar negeri selama enam bulan, katanya. Pada hari Selasa, 13 Agustus 2019, KPK bernama Edhi Wijaya, Husni Fahmi, Paulus Tannos, dan anggota parlemen Miriam S. Hariyani sebagai empat tersangka baru dalam kasus korupsi. Hariyani juga merupakan terpidana dalam kasus korupsi karena memberikan kesaksian palsu selama proses pengadilan e-ID.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar