Melihat Tantangan Keamanan Nasional Dunia Maya

Tantangan keamanan nasional dunia maya disorot oleh kepala staf Angkatan Udara Inggris kepada perwira untuk terlibat dalam latihan perang udara sambil dengan jelas memperingatkan pentingnya "perang informasi." Kepala staf mengatakan bahwa saat ini, seseorang tidak dapat menarik uang dari ATM tanpa adanya informasi yang datang dari satelit kepada mereka.

Melihat Tantangan Keamanan Nasional Dunia Maya. Kemajuan pesat telah dicapai di bidang teknologi kedirgantaraan canggih. Jika semua perwira gagal mewujudkan aspek ini, maka memenangkan perang, terutama perang udara, akan menjadi mimpi yang jauh. Perlu diingat bahwa Angkatan Udara Inggris merupakan salah satu yang menorehkan tinta emas dalam sejarah perang udara ketika menaklukkan Angkatan Udara Luftwaffe Jerman pada tahun 1940 yang dikenal dengan Pertempuran Inggris.

Dalam diskusi dengan beberapa Ahli Penerbangan di Amerika Serikat pada tahun 2019, saya mendapat penjelasan bahwa dalam waktu dekat Black Box tidak lagi diperlukan di pesawat terbang. Semua pergerakan pesawat yang terekam di Black Box dapat di-streaming secara real-time dengan menggunakan peralatan berbasis satelit. Sehingga akan sangat memudahkan proses investigasi penyebab kecelakaan pesawat. Sekali lagi, teknologi canggih membuat pekerjaan banyak orang menjadi lebih mudah, terutama di dunia penerbangan. Klik disini.

Kemarin, Kamis, 6 Mei 2021, dalam Pertemuan Bulanan Indonesia Center for Air Power Studies (ICAP) bertajuk “Regional Security and National Air Defense”, rekomendasi menarik dikemukakan Tommy Tamtomo dari Roots Research ICAP untuk TNI. segera membentuk Komando Pertahanan Sibernetika Nasional untuk meningkatkan kualitas jajaran komando pertahanan udara nasional.

Pada baris yang sama, Komando Cyber ​​Amerika Serikat (USCYBERCOM) dibentuk di Amerika Serikat pada 21 Mei 2010. USCYBERCOM adalah salah satu dari 11 komando kombatan terpadu dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD). Ini menyatukan arah operasi dunia maya, memperkuat kemampuan dunia maya DoD, dan mengintegrasikan dan meningkatkan keahlian dunia maya DoD. Komandan juga ditugaskan ke Jenderal bintang 4.

Ketiga aspek di atas dengan jelas menggambarkan bagaimana dunia siber secara signifikan mempengaruhi industri penerbangan sipil dan sekaligus memberikan pengaruh besar terhadap sistem pertahanan dan keamanan suatu negara. Indonesia pada posisinya saat ini membutuhkan langkah cepat untuk dapat beradaptasi dengan perkembangan teknologi khususnya di sektor siber yang telah menjadi domain ke-5 setelah darat, air, udara, dan antariksa. Jika tidak tercapai, maka berapapun jumlah senjata modern yang bisa dibeli, semuanya akan sia-sia. Sekali lagi, dunia siber dapat menghancurkan sistem pertahanan dan keamanan suatu negara yang tertinggal dalam mengadaptasi dirinya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta proses Pendidikan dan Pelatihan sumber daya manusia di bidang pertahanan dan keamanan khususnya di udara dan ruang angkasa harus segera dimobilisasi. Secara nasional, kegiatan Penelitian dan Pengembangan serta Program Pendidikan dan Pelatihan sumber daya manusia perlu ditingkatkan, sehingga upaya mengejar ketertinggalan selama ini dapat diselaraskan dengan perkembangan global. Perencanaan jangka panjang yang konsisten dan berkelanjutan harus disusun dalam sebuah peta jalan. Baca selengkapnya.

Ironisnya, belakangan ini, lembaga-lembaga yang terlibat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan penelitian kini dilebur dan dikelompokkan ke dalam lembaga lain. Depanri dan LAPAN serta BPPT dan BRIN sedang dalam proses menghilang dari permukaan. Sebuah langkah kemunduran yang sangat disayangkan tentunya.

Namun, ini tidak bisa begitu saja disalahkan pada pengambil keputusan. Bisa jadi, karena pada kenyataannya lembaga-lembaga tersebut belum terlihat atau aktivitasnya kurang terlihat di masyarakat luas dan tentunya di pemerintahan. Situasi ini mungkin disebabkan oleh penilaian yang salah bahwa lembaga-lembaga tersebut tidak berguna dan dianggap sebagai pemborosan anggaran yang dialokasikan. Tampaknya masuk akal bahwa di tengah pandemi COVID-19 yang melanda dunia, pemerintah harus mengupayakan efisiensi dan efektivitas untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi saat ini.

Sebuah lembaga negara harus mengemuka dengan misi dan visi yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat luas dan juga untuk aspek pertahanan dan keamanan negara. Jika gagal dalam kinerjanya, yang terlihat oleh publik dan terlebih lagi oleh para pengambil keputusan, maka tidak mengherankan jika lembaga-lembaga ini dibubarkan begitu saja.

Realitas yang kita hadapi adalah dunia sedang bergulir menuju domain ke-5 yang disebut dunia maya.

Suka tidak suka, jika kita tertinggal dalam antisipasi, maka bersiaplah menjadi bangsa kuli. Perubahan akan terus bergulir, dan perubahan tidak akan menunggu siapapun yang tidak mau mengikutinya. Pertunjukan harus tetap berjalan. Ambil atau tinggalkan.

2 komentar: